Kereta Api Indonesia berbenah, ini kurang lebih judul headline berita yang saya baca tahun lalu. Pfftt!!
Saya juga bukan konsumen kereta api jarak jauh, harga kereta jarak jauh itu gak beda jauh sama naik pesawat sekarang ini. Pernah saya kesal sekali, saat saya traveling dari Bali dan singgah di Surabaya untuk pulang ke Jakarta naik kereta, harga tiket kereta muaahhaaaal banget. Emang sih kala itu musim liburan, tapi harga tiket kereta api Surabaya – Jakarta untuk kelas eksekutif seharga Rp.600.000 itu gak masuk akal, iyaaa gak masuk akal di kantong saya maksudnya. Hehe. Akhirnya pulang ke Jakarta naik bus seharga Rp.200.000 saja saudara-saudara!
Dulu sih saya pelanggan setia kereta api Parahyangan, Jakarta – Bandung, waktu masih berkuliah di Bandung. Saat itu, belum banyak opsi untuk bepergian ke Bandung, jalan tol Cipularang belum selesai dibangun. Pilihannya, menggunakan kereta, naik bus lewat puncak, atau naik bus lewat Purwakarta. Dengan waktu tempuh yang lebih cepat dibandingkan naik bus, tentu saja saya pilih kereta lah.
Popularitas kereta api Parahyangan pun menurun sejak dibukanya Tol Cipularang, travel shuttle Jakarta – Bandung bermunculan, dengan menawarkan waktu tempuh lebih cepat dibandingkan kereta api. Wajar saja pelanggan kereta api beralih ke travel tersebut. Sampai akhirnya Kereta Parahyangan yang legendaris itu ditiadakan, sedih rasanya bro. Seperti kehilangan teman masa kecil gitu :((
Setelah berkuliah, saya jarang banget menggunakan kereta untuk traveling. Pilihan saya, naik kereta ekonomi atau naik pesawat. Mau gembel, sekalian gembel naik kereta ekonomi, atau mau elit ya naik pesawat sekalian, daripada bayar tiket kereta eksekutif seharga tiket pesawat. Ogaah!!

Beberapa kali saya coba naik kereta api ekonomi untuk traveling, paling jauh ya dari Jakarta ke Banyuwangi, sekaligus itu pengalaman solo backpacking saya pertama menuju Bali. Naik kereta Gaya Baru Malam Selatan, nekat berangkat dari Jakarta tanpa mendapatkan tempat duduk, akhirnya saya berdiri di lorong sempit kereta mulai perjalanan dari Jakarta hingga Yogyakarta. Berdiri selama 8 jam lebih gak lagi-lagi deh bakal saya lakuin. Sumpek, panas, pegal, dan semua penderitaan jadi satu, sepertinya mau teriak “Ammpuunn…!!”, belum lagi pedagang asongan yang hilir mudik terus, “Kopi..kopi..rokok..rokok..”, teriak mereka. Penderitaan belum berakhir, rute Gaya Baru Malam Selatan yang saya pikir nyusurin rute Utara Jawa, taunya berbelok ke Selatan di Semarang, menuju Yogya, dan kemudian perlahan naik ke Surabaya. Total 18 jam perjalanan saya di kereta itu. Totally ampun deh!!
Gak kapok, kedua kalinya saya naik kereta ekonomi Kertajaya, nah kereta ini lebih mending daripada Gaya Baru Malam Selatan karena memang menyusuri rute Utara Jawa. Sampai di Surabaya kurang lebih 14 jam deh kalo gak salah ingat. Tapi tetap aja banyak pedagang asongan yang hilir mudik di dalam gerbong kereta, toilet yang bau, dan penuhnya kereta. Pernah karena kebelet banget saya mau ke toilet, pintu toilet terbuka sedikit tapi gak bisa dibuka, setelah melongok ke dalam toilet saya menelihat sesosok tubuh yang sedang tidur dengan nyenyaknya di dalam toilet bau tersebut. IYA TIDURAN DI TOILET…!! hidungnya mampet kali ya nih orang!

Kejadian ngeselin yang saya ingat banget juga ada, ceritanya ada 1 sekeluarga dengan 2 anak yang masih kecil duduk di deretan sebelah saya, si anak yang masih kecil, kira-kira umur 2 tahun merengek mau pipis di toilet. Dan kejadian selanjutnya bikin saya keki abis, si bapaknya ngelepasin celana anak kecil di bangku, lalu nyuruh anaknya pipis di lantai kereta. Lalu air pipisnya mengalir kemana-mana di kereta. BBAHH…JIJIKK… Sambil misuh-misuh saya kabur ke sambungan antar gerbong, berdiri deh disitu sampai tempat tujuan.
Loh ini kok jadi cerita kemana-mana yak! Balik lagi ke cerita awal.

Nah, bulan lalu saya iseng ambil promo KA ke Cirebon, eh gak iseng juga sih tapi emang niat, naik Cirebon Express eksekutif dan pulangnya Cirebon Express bisnis. Kereta eksekutif sih tidak banyak mengalami perubahan, tempat duduk recline, ada TV LCD, dan toilet bersih. Kereta bisnis pulangnya yang bikin saya senang, karena sudah menggunakan AC, bukan lagi kipas angin seperti dulu. Bye-bye gerah…

Tahun lalu saya sempat naik kereta ekonomi dari Malang ke Jakarta, ternyata sudah tidak boleh menjual tiket berdiri (tanpa tempat duduk), jauh lebih nyaman, karena penumpang tidak penuh. Nah, kereta ekonomi sekarang sudah berbeda, hampir semuanya menggunakan AC. Saya naik kereta Brantas ke Semarang minggu lalu, walaupun kereta ekonomi dengan tempat duduk 2 – 3, tapi sekarang sudah menggunakan AC. Harga memang lebih mahal, tapi jika fasilitas lebih nyaman, enak juga. Tapi pedagang asongan masih aja hilir mudik, ya walau gak sebanyak dulu. Harusnya ada aturan yang membatasi para pedagang asongan ini berjualan di kereta. Jualannya gak kenal waktu bro, tengah malam saat penumpang tidur aja teriak-teriak terus…”KOPI..KOPI..MIJON..MIJON…” timpuk juga nih.
KA Menoreh mungkin kereta ekonomi AC paling enak yang pernah saya naiki, AC-nya dingin, gerbongnya terlihat bagus dari luar dan dalam. Harga tiket KA Menoreh dari Semarang ke Jakarta saat itu Rp.205.000.
Untuk pemesanan tiket kereta sekarang sudah dibuka H-90 sebelum keberangkatan, jadi bisa beli tiket jauh-jauh hari, walau bagaimana kereta tetap menjadi moda transportasi favorit, jadi hampir pasti selalu penuh. KAI juga memudahkan pembelian tiket kereta dengan menjalin kerjasama dengan Alfamart dan Indomaret, jadi gak perlu datang ke stasiun untuk beli tiket kereta.
Selain itu pemesanan online melalui call center KAI 121 juga bisa, nanti pembayarannya di atm. Kalo lebih suka melalui web, bisa manfaatin tiket.com dengan tambahan biaya administrasi yang lumayan murah.

KAI suka juga ngadain promo loh, itu tiket saya ke Cirebon dapat harga promo. Kelas eksekutif hanya Rp.50.000 dan bisnis Rp.30.000. Murah kan. Sebelumnya suka ada promo juga, tapi saya gak beli. Nanti lain kali kalo ada promo lagi saya pasti beli ahh.. oh ya follow aja twitter KAI @KAI121, info promo selalu di-update disitu.
Salam Anker (Anak Kereta) :p
salam sama dong penggemar kereta juga, thanks ya udah follow blog-ku.
tapi aku baru sekali naik kereta ekonomi gitu, itu pun yang ber AC sekarang. trus gak bisa tidur karena punggungnya tegak banget. 😛
LikeLike
Wah harusnya cobain waktu kereta ekonomi belum pakai AC..tersiksa. Hihi.
LikeLike
Waktu itu eksekutif nggak ada colokan dan selimut gratis?
Promonya berlangsung selamanya. Tiap kereta ada 1 tiket promo. Misal cirebon ekspress kan stamformasinya ada 5 kereta eksekutif, jadi ada 5 tiket promo.
tambahan: Gerbong itu adalah untuk barang dan hewan.
Kereta itu yang buat penumpang. Jadi, mas sebutnya kereta, bukan gerbong
Kalau 1 rangkaian itu bilangnya kereta api
LikeLike
Iya tuh belum tersedia colokan dan selimut gratis untuk eksekutif saat itu. Oh gitu ya, jadi setiap keberangkatan kereta ada 5 promo ticket ya misalkan ada 5 kereta.
Makasih koreksinya, selama ini taunya gerbong ya bagian dari kereta baik untuk penumpang dan barang. Okesip pencerahannya.
LikeLike